Tumbuh besar dengan style Manga tapi hidup dengan style Karikatur dan Kartun

Kali ini saya mau share pengalaman pribadi saja yang agak-agak ringan, masih belum mau share artikel yang berat-berat dulu dikarenakan 2 harian ini dipusingkan dengan pergantian template baru website pribadi ini (Gimana bagus kan tampilan sekarang? hiyaaa...). Ada bagian dimana saya harus merombak sedikit coding htmlnya untuk menyesuaikan sesuai dengan selera saya maka dari itu otak saya masih merasakan kelelahan (saya tidak mau menganggurkan titel sarjana komputer saya hahaha). Padahal di kepala saya ini terpikirkan membuat artikel tentang Upwork, Paypal, Payoneer dan Wise, jadi tunggu aja ya sabar menanti sebagaimana pembaca-pembaca saya yang setia menunggu updatean Will Em 🙈

Sebagaimana kalian lihat, saya sekarang menekuni dunia freelance dan kebanyakan portofolio saya isinya style Karikatur dan Kartun, lah kok bisa? Padahal dari kecil gambarnya style manga terus. Saya ingat saya mulai suka menggambar itu dari TK, ya gambar-gambar seperti anak kecil pada umumnya 2 gunung, persawahan, pinggir pantai dan gambar karakter-karakter lucu tapi semua berubah ke style manga ketika saya beranjak kelas 3 SD, saya melihat kakak saya menggambar style manga maka terpancinglah saya untuk ikutan juga karna sejak dini saya memang punya jiwa saing yang tinggi. Dari situlah berawal "menggambar" itu merupakan dari bagian hidup saya, istilahnya menemukan passion ya kan, malah kakak saya skill gambarnya tidak dia kembangkan jadi dia hanya bisa menggambar yang tradisional saja sedangkan saya dengan ambisiusnya merambah ke gambar digital.   


Kalau ditanyain manga apa nih yang pertama kali yang disukai, saya akan jawab Detektif Conan. Wah Conan itu sudah saya anggap cinta pertama saya waktu kecil hahaha...saya sering beli komik sakunya yang kecil itu, ingat gak? yang sekolahnya SD nya tahun 2000-an sering nemuin komik saku kecil yang dijual abang-abang, saya juga kerap kali beli komik sakunya Tatang S yang Petruk dan Gareng itu. Terus berlanjut suka Pokemon, Samurai X, Naruto, Gundam, Ultraman dll. Ketika kuliah saya sudah mulai kurang baca manga dan nonton anime dan ketika sudah kerja mengajar saya sudah gak update-update lagi manga dan anime terbaru karna faktor kesibukan, umur dan ketertarikannya sudah berkurang karna ketampar realita hidup, jadi kalau mau tau apa nih yang lagi rame saya tanya murid-murid saya saja.

Sebenarnya ini perkara menyesuaikan pada pasar saja sih, saya pikir gambar style manga saya tidak begitu "menjual" dan tidak begitu menarik, saya saja bisa merasakan apalagi orang lain ya, tapi itu tidak mematahkan semangat sehingga frustasi dan memutuskan ke jalur hitamnya style manga seperti tit tit tit (you  know lah what I mean 👀) karena saya punya prinsip jadinya pilih yang aman-aman saja.

 


 Gambar Karikatur jadulku saat kuliah

Untungnya saya masih punya style cadangan yakni style karikatur yang saya dalami ketika saya masih berkuliah, dosen dan beberapa teman-teman saya saat itu minta digambarkan wajah mereka karena mereka tidak begitu familiar dengan style manga, istilahnya mereka itu normies (orang awam/biasa). Sehingga saat saya terjun menjadi full time freelancer, saya sudah memutuskan target saya adalah orang awam/biasa. Saya berpikirnya bahwa saya akan terus mendapatkan orderan gambar di karenakan di dunia ini lebih banyak orang normies, ternyata dugaan saya benar sampai sekarang ada saja orderan yang masuk. Tapi ini jangan dijadikan patokan ya, karna semua itu terjadi karena ada "rezekinya" dan style karikatur dan kartun saya punya ciri khas sehingga ada faktor "wow"nya. Meskipun begitu saya tidak melupakan style manga saya, tetap saya gunakan saat membuat komik/webtoon.

 

(Diposting pada hari Sabtu, 17 September 2022)

0 Comments

Illustration, Comic and Graphic Design

Menggambar dan mendesain dengan sepenuh hati